welcome

Shalom...

Selasa, 20 Juli 2010

Rumitnya

Berliku-liku
Berkelok-kelok
Kusut
Bertindih-tindih
Teraduk-aduk
Rumitnya...
Tak dapat dijelaskan lagi.

Rabu, 07 Juli 2010

Lagi

Betapa susahnya hidup seperti ini.
Aku malas, lebih tepatnya lagi aku muak.
Lagi.
Lagi-lagi aku merasa berada di sebuah jalan yang tak terarah.
Mungkin inilah saatnya aku mendengarkan suara-Nya?
Ke manakah aku harus melangkah?
Entahlah…

Kamis, 17 Juni 2010

Lima

Cukup sebelah tangan untuk menghitung hari menuju akhir empat tahunku. Tuhan, pastikan padaku Kau akan selalu ada di dekatku. Jujur saja, aku terlalu takut menghadapi semua ini. Terutama, aku takut gagal lagi. Mengingat yang pernah terjadi, beberapa bulan silam. Saat sebuah insiden yang menggoncangkanku, mengaduk-aduk hatiku, membuat air mataku tak mampu kutahan saat aku bertemu dengan-Mu, tak lama setelah kumenarik diri dari keramaian. Aku malu dengan-Mu, aku merasa kugagal, apalagi saat kutahu bahwa penantian itu sangat lama bagiku. Dua minggu dalam penantian panjang, menurutku, hingga akhirnya Kau sukseskan seminar keduaku. Semua hanya karena anugerah-Mu. Termasuk cara-Mu mengajarkanku sesuatu yang berharga. Kesabaran. Saat kugagal itulah, kutahu apa arti kesuksesan. Kutahu cara menghargai sebuah kesuksesan, yang tak lain dan tak bukan hanyalah karena sebuah anugerah semata.

God, ketika kumengingat perbuatan tangan-Mu selama semester awal tahun ini, sungguh luar biasa cara-Mu menghadapiku. tak terduga dan selalu membuatku terpesona. Terkhusus saat aku pun harus menjalani penantian panjang sebelum akhirnya kudapatkan tanda tangan ACC itu. Oh Tuhan, rasanya seperti mimpi. Penantianku dalam doa-doa tiap malam. Bukan cuma doa, tapi juga tangisan yang kadang datang tanpa diundang.

Dan untuk saat ini, ku ingin tetap mempercayai-Mu. Lebih dari yang dapat kubayangkan atau pikirkan. perbuatlah semuanya itu, Tuhan. Seperti dulu, seperti saat-saat Engkau melakukan perbuatan ajaib dalam perjuangan akhir empat tahunku ini. Lebih dari yang pernah kudoakan atau pikirkan sebelumnya.

I know something, that U know everything the best for my life and my self.
Love JC"

tanya-tanya-tanya (???)

Hidup memang penuh pertanyaan..
Seperti quiz yang tidak ada habis-habisnya,
tidak tahu kapan bel tanda berakhir dibunyikan.

Seperti tanda tanya besar yang dibawa ke mana-mana,
tak tahu hendak bertanya pada siapa.

Seperti berdiri di simpang jalan,
lagi-lagi bertanya hendak ke mana.

Seperti perlombaan lari,
yang tidak tahu akan menang atau tidak,
karena di mana ujung garis finishnya pun belum jelas.

Andaikan kutahu,
jawaban dari sejuta pertanyaan di kepalaku ini,
andaikan pikiran bisa menyatu dengan perasaan,
mungkin hanya kedamaian yang ada di bumi.

Ini hanya tentang tanda tanya,
bukan mencari jawaban..

Begitulah, tanda tanya yang tiada habisnya.
Karena 'di mana akhirnya' dan 'kapan akan berakhir'
sudah menjadi dua pertanyaan terbesar
bagi setiap orang yang telah mendapatkan hidup itu.

Begitulah, tanda tanya besar yang terus membayangi,
yang memerlukan jawaban sederhana,
dan mudah dipahami dari Sang Pemilik Jawaban..

_Medan,170709_

Kamis, 03 Juni 2010

Seperti Mereka

Tuhan, kadangkala aku ingin hidup seperti mereka.
Independen. Penuh petualangan. Enjoy.
Kalaupun iya, mungkin aku gak bakal sanggup juga seperti mereka.
Karena kadangkala apa yang kupikirkan tak sama seperti kenyataannya.

Tuhan, kadangkala aku merasa hidupku flat, statis, mandek.
Atau, jangan-jangan sebenarnya aku yang lupa bersyukur.
dan lupa melihat ke dalam diriku karena terlalu sibuk melihat orang lain.
sibuk melihat kehidupan mereka yang berbeda denganku.

Tuhan, kadangkala aku merasa seperti katak dalam tempurung.
aku bosan seperti ini. aku bosan, Tuhan.
aku merasa tidak berguna, tidak berkarya, tidak melakukan apa-apa.
aku merasa gagal karena apa yang kukerjakan tak menunjukkan hasil.

Mungkin aku terlalu egois. Ya, terlalu egois, Tuhan.
aku ingin semuanya seperti yang kurencanakan.
aku merasa rencanaku matang dan it's master plan.
aku merasa rencanaku sudah seperti rencana-Mu.

Tapi, apa yang terjadi?
Kau membalikkan semua menjadi 180 derajat.
Kau membalikkan semua rencanaku. di luar dugaanku.
Bukan karena Kau marah padaku. tapi karena Kau sayang.

Kau tunjukkan apa yang Kau mau untuk menaklukkan kesombonganku.
hingga ku sadar aku bukanlah apa-apa, aku bukanlah siapa-siapa.
aku tunduk, aku mengaku, aku menyerah.
Kau menang, Tuhan. Ya, Kau menang.

Whatever You want from me, just do it, God.
Yeah, just do it..
Medan_040510